This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 11 September 2011

Tugas Java Ke 2

Tugas java ini di berikan sebelum Lebarn heheheh tapi masih ada yang belum selesai :)
donload
http://www.mediafire.com/?ev0ly3ap4gg19z3

Attitude is Everything

Attitude is Everything
Sikap itu Segalanya
Jerry adalah jenis pria yang anda senang menertawakannya. Ia selalu ada dalam suasana hati yang baik dan selalu mempunyai sesuatu hal positif untuk dikatakan. Ketika seseorang bertanya bagaimana keadaannya, ia akan menjawab, “Kalau saya lebih baik dari sekarang, pastilah saya punya kembaran!”

Ia adalah seorang manajer yang unik karena ia memiliki beberapa waiter yang mengikutinya dari satu restoran ke restoran lainnya. Alasan mengapa para waiter itu mengikuti Jerry kemana dia bekerja karena sikap Jerry yang luar biasa. Ia adalah seorang motivator alami. Jika seorang pegawai mengalami hari yang buruk, Jerry ada di sana untuk memberi tahu pegawai itu bagaimana melihat sisi positif dari situasi tak menyenangkan itu.

Karena melihat gayanya yang luar biasa itu, saya jadi penasaran, sehingga pada suatu hari saya bertemu Jerry dan bertanya, “Aku tak mengerti! Engkau pasti tidak bisa menjadi orang positif sepanjang hari. Bagaimana engkau melakukannya?”

Jerry menjawab, “Setiap pagi saya bangun dan berkata kepada diri saya sendiri, ‘Jerry, kamu punya dua pilihan hari ini. Kamu bisa memilih berada dalam suasana hati yang baik atau kamu boleh memilih berada dalam mood yang jelek.’ Saya memilih berada dalam mood yang baik. Setiap kali ada perkara buruk terjadi, saya dapat memilih menjadi korbannya atau saya dapat memilih untuk belajar sesuatu dari hal itu. Setiap kali seseorang datang kepada saya dengan keluhan, saya dapat memilih untuk menerima komplain mereka atau saya dapat menunjukkan sisi positif dalam kehidupan ini. Saya selalu memilih segi positif dalam kehidupan.”

“Yah, benar juga, tetapi itu tidaklah mudah,” kata saya membantah.

“Memang tidak mudah,” kata Jerry. “Hidup ini mengenai pilihan. Pada intinya, setiap situasi merupakan suatu pilihan. Engkau memilih bagaimana menanggapi suatu situasi. Engkau memilih bagaimana orang-orang lain akan memengaruhi perasaanmu. Engkau memilih berada dalam suasana hati yang baik atau buruk. Singkatnya: itulah pilihanmu bagaimana menjalani kehidupan ini.”

Aku merenungkan apa yang dikatakan Jerry. Segera setelah itu, aku meninggalkan industri restoran untuk memulai usahaku sendiri. Kami kehilangan kontak satu sama lain dengan Jerry, namun aku seringkali memikirkan dia ketika aku membuat suatu pilihan dalam kehidupan ini, bukannya bereaksi terhadapnya.

Beberapa tahun kemudian, aku mendengar bahwa Jerry melakukan sesuatu yang tak pernah dibayangkan akan dilakukan orang di bidang usaha restoran: Jerry membiarkan pintu belakang restoran terbuka pada suatu pagi dan dimasuki oleh tiga perampok bersenjata. Ketika mencoba membuka brandkas di bawah todongan pistol, tangan Jerry gemetar ketakutan, sehingga meleset dari kunci kombinasi brandkas itu. Karena para perampok itu panik, maka salah seorang menembak Jerry. Dan mereka segera kabur dari tempat itu. Untunglah Jerry ditemukan cukup cepat dan dilarikan ke ruang UGD di sebuah rumah sakit.

Setelah dioperasi selama 18 jam dan dirawat di ruang perawatan intensif, Jerry akhirnya diizinkan keluar dari rumah sakit itu dengan beberapa pecahan peluru masih ada di dalam tubuhnya.

Aku bertemu sekitar enam bulan setelah peristiwa itu. Ketika aku bertanya bagaimana keadaannya, Jerry menjawab, “Seandainya saya lebih baik dari sekarang, saya pasti punya kembaran. Mau melihat bekas luka saya?”

Aku menolak untuk melihat bekas luka-lukanya, namun aku menanyakan apa yang terlintas di pikirannya ketika perampokan itu terjadi. “Hal pertama yang melintas di pikiran saya adalah seharusnya saya telah mengunci pintu belakang itu,” jawab Jerry. “Kemudian ketika saya terbaring di lantai, saya ingat bahwa saya mempunyai dua pilihan: saya dapat memilih untuk hidup, atau saya dapat memilih untuk mati. Saya telah memilih untuk hidup terus.”

“Apakah engkau tidak takut? Apakah engkau kehilangan kesadaranmu?” aku bertanya.

Jerry melanjutkan, “Petugas paramedisnya hebat. Mereka terus menerus memberitahu saya bahwa saya akan sembuh. Tetapi ketika mereka membawa saya ke ruang UGD dan saya melihat ekspresi wajah-wajah para dokter dan perawat, saya menjadi sangat takut. Di mata mereka, saya membaca, ‘Orang ini sudah mati.’ Saya tahu saya perlu melakukan suatu tindakan.”

“Apa yang kau lakukan?” tanyaku.

“Well, di sana ada seorang perawat gemuk dan kekar yang bertanya dengan suara keras kepada saya,” kata Jerry. “Perawat itu bertanya apakah saya ada alergi terhadap sesuatu. ‘Ya,’ jawab saya. Para dokter dan perawat berhenti melakukan sesuatu sementara mereka menunggu jawaban saya. Saya mengambil nafas panjang dan berseru, ‘Peluru. Saya alergi terhadap peluru,’ kata saya membuat mereka tertawa. Saya kemudian mengatakan kepada mereka, ‘Saya memilih untuk terus hidup. Bedahlah saya seolah-olah saya akan terus hidup, bukan sebagai orang mati.”

Jerry akhirnya dapat diselamatkan berkat keahlian para dokter itu, namun hal itu juga berkat sikapnya yang luar biasa. Saya belajar daripadanya bahwa setiap hari kita memiliki pilihan untuk hidup sepenuhnya. Sikap, bagaimanapun juga, adalah segalanya.

(Ditulis oleh Francie Baltazar-Schwartz – diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk Pentas Kesaksian http://pentas-kesaksian.blogspot.com – mohon keterangan ini tidak dihapus apabila anda memforward naskah ini atau mempostingnya di website/blog anda – terima kasih banyak)

First Media Tingkatkan Kuota, Harga Tetap

First Media baru saja meningkatkan kecepatan akses tiga paket FastNet sekaligus. Peningkatan hingga dua kali lipat ini tidak dikenakan biaya tambahan dan berlaku sejak akhir Agustus lalu untuk pelanggan FastNet Express, Premium, dan Profesional.

Bagi pelanggan yang baru berlangganan First Media periode September-Oktober 2011 bisa mendapat hadiah-hadiah menarik. FirstMedia menyediakan 60 iPad 2, 40 laptop, ratusan hard disk eksternal, dan hadiah utama satu unit mobil Ford Fiesta. Ada juga kesempatan gratis berlangganan FastNet Kids selama 6 bulan.

Sementara, pelanggan FastNet Express dari 2 Mbps mendapat tambahan kuota menjadi 3 Mbps, FastNet Premium dari 3 Mbps menjadi 6 Mbps, dan FastNet Professional dari 6 Mbps menjadi 12 Mbps. Sayangnya, kecepatan dan tarif untuk paket FastNet Family dengan kecepatan 1 Mbps dan FastNet Ultimate 20 Mbps tidak berubah.

Sales Director First Media Dicky Moechtar menyatakan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk menjawab kebutuhan dunia bisnis yang membutuhkan akses broadband yang makin andal sehingga dapat mendukung produktivitas. Menurutnya, peningkatan kecepatan akses ini perlu, untuk memenuhi tuntutan gaya hidup digital saat ini. “(Kecepatan) minimal 3 Mbps, di mana konsumen dapat menikmati upload maupun download, streaming video dan musik tanpa buffering yang menganggu,” tandasnya.

Langkah First Media ini juga digadang-gadang membantu meningkatkan kecepatan akses internet Indonesia. Sebab, dibanding negara lain, Indonesia relatif lebih rendah. Berdasarkan data kecepatan internet dunia per Maret 2011, dari sekitar 200 lebih negara dan wilayah, Indonesia berada di posisi 146 dalam kategori kecepatan akses, khususnya download, internet. Kecepatan akses internet di Indonesia rata-rata hanya 1,34 Mbps, jauh di bawah Korea Selatan (33 Mbps), Jepang (16,33 Mbps), dan Singapura (17,62 Mbps).

Padahal, menurut Dicky, kebutuhan akses internet di Indonesia sebenarnya sangat besar, dilihat dari jumlah pengguna media sosial, seperti facebook dan twitter, yang termasuk terbanyak di dunia. Indonesia merupakan pengguna facebook terbesar kedua di dunia dengan jumlah 35,5 juta per Maret 2011. Adapun, pengguna twitter di negara ini lebih dari 4,8 juta pengguna atau keempat terbesar dunia. Indonesia juga merupakan pengguna blog yang cukup besar, di mana hingga Oktober 2010 sudah ada 3,2 juta blogger yang memposting lebih dari 4,1 juta blog.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More